Google Bakal Menghilang Dari China

Ancaman Google untuk meninggalkan Negri Tirai Bambu bukan hanya sekadar gertak sambal. Pembicaraan dengan pemerintah China perihal sensor Googlepun menemui jalan buntu, raksasa mesin pencari ini hampir 100 persen yakin untuk menutup mesin pencarinya di Negeri Tirai Bambu.

Kabar penutupan ini menyeruak setelah Chief Executive Google, Eric Schmidt, berjanji akan mengumumkan sesegera mungkin hasil pembicaraan Google dengan otoritas China perihal sensor untuk mesin pencari mereka.

David Drummond selaku Kepala Eksekutif Pengembangan Korporat dan Urusan Hukum Google menyatakan bahwa telah terjadi serangan yang sangat canggih atas infrastruktur google yang berasal dari Negeri Tirai Bambu Tersebut.

Serangan serangan ini berasal dari para hacker-hacker china. Serangan serangan initidak hanya ditujukan untuk google, namun dua perusahaan besar telah terimbas oleh dampak dari para hacker tersebut.

Akan tetapi, China agaknya tidak gentar dengan ancaman ini. Pemerintah China bahkan menegaskan bahwa semua perusahaan asing yang ada di China harus tetap mematuhi hukum-hukum mereka, tak terkecuali Google.

Google pertama kali beroperasi di China pada 2006 setelah sepakat dengan persyaratan dan aturan dari Pemerintah Chinauntuk menyensor data dan informasi yang masuk di situs khusus untuk pengguna internet di China.

"Kami tahu betul bahwa kebijakan ini akan menutup laman Google.cn dan berpotensi menutup semua kantor kami di sini," ujar Drummond. Dia menyatakan bahwa keputusan ini berdasarkan arahan dari para eksekutif Google di Amerika Serikat dan "tanpa sepengetahuan atau keterlibatan para staf di China."

Saat itu Google yakin operasi mereka di China akan bisa meredam upaya sensor yang lebih besar dari pemerintah sekaligus bertujuan menyediakan informasi yang lebih banyak dan terbuka bagi warga China.

Meski telah berencana pergi dari China, Google akan tetap memantau pembatasan di negeri itu dan akan selalu mengikuti pewrkembangan yang ada.